diterkam Harimau berinsial ASH ditemukan warga dengan kepala terpisah dan tercabik – cabik. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah III Padangsidimpuan, melakukan pemburuan terhadap harimau buas di sekitar wilayah hutan Siraisan. “Pencarian harimau buas itu sudah kita lakukan sejak jumat lalu, setelah kejadian naas bersama pihak pemerintah desa,” kata Hardi Hutabarat Ketua Tim BBKSDA wilayah III Padangsidimpuan Selasa (21/5). saat berkordinasi dengan Kades Siraisan, Sangkot Hasibuan.
Pencarian sudah dilakukan selama tiga hari disekitar hutan dan perkebunan masyrakat, tetapi jejak keberadaan harimau belum ditemukan, kata Hardi. Lanjut dia namun demikian pihak BBkSDA akan terus berupaya melakukan pencarian harimau untuk mengantisipasi kekhawatiran warga dengan kejadian tersebut. Diakui Hardi, baru menemukan bukti bekas kaki di tanah, itupun tidak bisa kita pastikan, bekas injakan kaki harimau, namun kita tetap melanjutkan pencarian dengan cara memasang perangkap dan cctv pemantau harimau,” terangnya.
Kegiatan pencarian harimau lanjut dia, pihaknya dibantu personil TNI dan Polri, dari Kioramil 08 Barumun, Mapolsek Barumun serta masyarakat desa. Kepala Desa Sirairan Sangkot Hasibuan, mendukung pihak BBKSDA untuk kegiatan pencarian harimau buas di duga pemangsa warga. Ia juga mengimbau warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi terhadap warga lainnya atau warga desa tetangga. Kata Sangkot warga masih takut malakukan aktivitas untuk pergi ke kebun dan kesawah. “Khususnya kalangan ibu rumah tangga dihantui rasa ketakutan, memilih tidak beraktivitas pergi kesawah” pungkasnya.

Ketua Tim BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan Hardi Hutabarat bersama personil Polisi dan Kades Siraisan Sangkot Hasibuan sedang berkordinasi untuk rencana pemasangan perangkap diwilayah hutan siraisan agar harimau buas dapat ditangkap.